Produktivitas lini depan Juventus dalam beberapa musim terakhir menjadi sorotan besar. Klub sebesar Bianconeri, yang sejak dulu identik dengan dominasi Serie A serta ketajaman para striker top Eropa, justru mengalami penurunan tajam dalam hal mencetak gol. Berbeda dengan era ketika mereka diperkuat bomber mematikan seperti Carlos Tevez, Gonzalo Higuaín, hingga Cristiano Ronaldo, Juventus kini kesulitan menemukan pemain yang mampu mencetak lebih dari 20 gol dalam satu musim.
Situasi ini membuat Juventus terus mengutamakan pembangunan ulang skuad, bukan hanya di sektor serangan, tetapi juga lini tengah. Salah satu nama yang kini ramai diperbincangkan adalah Vitinha, gelandang milik Paris Saint-Germain yang tampil sensasional sepanjang musim lalu. Namun sebelum membahas lebih jauh tentang proyek Juventus bersama Vitinha, menarik melihat kembali jejak para penyerang terakhir yang mampu menembus 20 gol. Catatan emas ini menjadi pembanding yang menunjukkan betapa besar kebutuhan Juventus akan sosok klinis di lini depan.
Vitinha Masuk Radar Juventus: Upaya Membangun Fondasi Baru
Ketertarikan Juventus terhadap Vitinha bukanlah isapan jempol. Gelandang asal Portugal itu tampil sebagai salah satu kunci keberhasilan PSG meraih gelar Liga Champions musim lalu—gelar yang sudah lama menjadi obsesi klub Prancis tersebut. Dengan kontribusinya sebagai kreator dan stabilisator permainan, Vitinha menjadi pusat ritme permainan PSG.
Nilai Pasar yang Fantastis
- Market Value: €90 juta
- Setara: Sekitar Rp1,63 triliun
Angka tersebut menjadi bukti betapa berharganya peran sang gelandang. Juventus melihat Vitinha sebagai solusi bagi lini tengah yang membutuhkan peningkatan signifikan.
Performa Konsisten dan Karakter Bermain
Vitinha dikenal sebagai gelandang modern yang mampu melakukan banyak hal:
- Mengontrol tempo permainan
- Menjaga keseimbangan antar lini
- Menyusun serangan dari kedalaman
- Memiliki visi dan kreativitas di ruang sempit
- Disiplin dalam bertahan
Tak heran jika manajemen Juventus menjadikannya target utama pada bursa transfer musim panas mendatang.
Sikap Tegas PSG: Vitinha Tidak Dijual
Menurut laporan TuttoJuve, Juventus telah resmi masuk dalam persaingan mendapatkan sang gelandang. Namun upaya mereka tidaklah mudah. PSG secara tegas menyatakan bahwa Vitinha bukan untuk dijual, bahkan jika ada proposal besar datang dari klub Eropa mana pun.
Alasan PSG Mempertahankan Vitinha
- Proyek jangka panjang klub
- Peran vital sebagai inti permainan
- Stabilitas setelah menjuarai Liga Champions
- Minim pemain yang memiliki profil serupa
PSG menganggap Vitinha sebagai salah satu pondasi masa depan tim. Melepasnya akan menjadi langkah yang merugikan secara taktikal dan strategis.
Spalletti dan Proyek Besar Juventus
Kedatangan Luciano Spalletti sebagai pelatih baru Juventus memberikan angin segar. Sang pelatih dikenal mampu memoles pemain tengah menjadi peran penting dalam sistemnya, seperti yang ia lakukan di Napoli dan Roma.
Spalletti membutuhkan:
- Gelandang dinamis
- Pembawa ritme
- Kreator serangan
- Pemain yang mampu menjaga struktur permainan
Profil tersebut cocok dengan Vitinha, sehingga wajar jika Juventus menjadikannya target utama.
3 Penyerang Terakhir Juventus yang Tembus 20 Gol
Di tengah upaya meningkatkan kualitas lini tengah, Juventus juga tak boleh melupakan masalah terbesar mereka dalam beberapa tahun terakhir: produktivitas penyerang yang mandek. Berikut adalah tiga penyerang terakhir yang mampu menembus 20 gol dalam semusim—rekor yang kini terasa semakin langka di Allianz Stadium.
1. Cristiano Ronaldo – 2020/21
Tidak mengherankan jika Ronaldo menjadi pemain paling terakhir yang berhasil mencetak lebih dari 20 gol dalam satu musim. Pada musim 2020/21, CR7 bahkan keluar sebagai Capocannoniere dengan 29 gol di Serie A.
Kontribusi Ronaldo:
- 29 gol di Serie A
- 36 gol di semua kompetisi
- Pengaruh besar dalam transisi serangan
- Konsistensi mencetak gol melawan tim-tim besar
Setelah kepergian Ronaldo, Juventus kehilangan sosok finisher yang bisa diandalkan dalam berbagai situasi.
2. Gonzalo Higuaín – 2016/17
Sebelum era Ronaldo, ada nama Gonzalo Higuaín yang tampil fenomenal di Juventus. Pada musim pertamanya setelah pindah dari Napoli, Higuaín mencetak 24 gol di Serie A, menjadikannya salah satu rekrutan paling berpengaruh Bianconeri.
Keunggulan Higuaín:
- Penempatan posisi luar biasa
- Insting gol tingkat elite
- Ketajaman di dalam kotak penalti
- Kemampuan menahan bola dan membuka ruang
Higuaín adalah contoh striker modern yang mampu mencetak gol sekaligus memberikan dimensi permainan tambahan.
3. Paulo Dybala – 2017/18
Meski bukan penyerang murni, Paulo Dybala berhasil mencetak 22 gol di Serie A pada musim 2017/18. Musim tersebut dianggap sebagai salah satu performa terbaiknya.
Karakteristik Dybala Musim Itu:
- Fleksibel, bermain sebagai second striker
- Kreativitas tinggi, mencetak +20 gol plus assist
- Percaya diri dalam eksekusi bola mati
- Mobilitas dan kombinasi permainan yang hidup
Setelah masa keemasan Dybala, striker Juventus tidak ada yang mampu menyentuh angka 20 gol dalam satu musim domestik.
Mengapa Juventus Kini Sulit Mendapatkan Bomber 20 Gol?
Beberapa faktor yang menjadi penyebab:
1. Sistem permainan kurang suportif
Tidak ada suplai bola berkualitas dari lini tengah.
2. Minim kreator
Dominasi kreativitas terlalu bertumpu pada satu pemain.
3. Rekrutmen kurang tepat
Striker yang datang tidak sesuai kebutuhan sistem.
4. Tekanan taktis
Serangan lambat, kreativitas minim, banyak mengandalkan transisi.
Kesimpulan: Juventus Butuh Lebih dari Sekadar Vitinha
Ketertarikan pada Vitinha menunjukkan ambisi Juventus untuk membangun ulang fondasi permainan. Namun untuk kembali menjadi tim yang menakutkan, Juventus juga membutuhkan:
- Kreator baru
- Penyerang klinis
- Sistem permainan modern
- Konsistensi taktik
Membangun kembali tim membutuhkan waktu, tetapi langkah awal sudah terlihat dengan mencoba mendekati pemain kaliber Vitinha. Jika Juventus berhasil menemukan kembali sosok bomber 20 gol, ditambah peningkatan kualitas lini tengah, kebangkitan Bianconeri bukanlah hal yang mustahil.